Lenovo kembali membuktikan komitmennya di dunia gaming portabel dengan meluncurkan Legion Go S, handheld gaming PC terbaru yang resmi hadir di Indonesia pada Februari 2025. Perangkat ini menawarkan pengalaman bermain game AAA dalam bentuk ringkas dan ergonomis, cocok bagi gamer yang mengutamakan fleksibilitas dan performa dalam satu genggaman.
Dengan layar 8 inci beresolusi WUXGA dan refresh rate 120Hz, Legion Go S hadir dengan dua pilihan sistem operasi, Windows 11 dan SteamOS. Meski membawa inovasi desain dan teknologi, perangkat ini juga menghadapi sejumlah tantangan, khususnya pada sisi efisiensi daya dan pengalaman pengguna.
Strategi Lenovo di Pasar Handheld Gaming yang Semakin Ketat
Persaingan handheld gaming PC kian sengit dengan hadirnya Steam Deck dan ASUS ROG Ally. Lenovo memilih pendekatan berbeda dengan Legion Go S, yang menyeimbangkan antara spesifikasi, kenyamanan, dan kualitas visual. Bobotnya sekitar 730 gram, lebih ringan dibandingkan pendahulunya, Legion Go 2023.
Lenovo juga memperbarui sistem kontrol dengan Controller TrueStrike terbaru yang membawa joystick Hall Effect dan pivot-style D-pad, serta sistem pendinginan ColdFront yang lebih efektif. Perangkat ini dirancang untuk mobilitas tinggi sekaligus mampu menjalankan game modern, terutama yang memanfaatkan teknologi upscaling AMD FSR.
Spesifikasi dan Desain Layar 8 Inci dengan Performa Efisien
Lenovo Legion Go S mengusung layar IPS LCD 8 inci beresolusi 1920×1200 piksel dengan rasio 16:10, refresh rate 120Hz, dan dukungan 100% sRGB. Tingkat kecerahan mencapai 500 nits sehingga nyaman digunakan di ruangan terang tanpa kehilangan detail gambar.
Di sektor dapur pacu, perangkat ini memakai prosesor AMD Ryzen Z2 Go berbasis Zen 3 dengan 4 core dan 8 thread, clock boost hingga 4,36 GHz, serta GPU AMD Radeon 800M berbasis RDNA 2. Memori onboard 16GB LPDDR5X tanpa opsi upgrade, dipadukan penyimpanan 512GB PCIe Gen4 SSD serta slot microSD UHS-II untuk ekspansi tambahan.
Baterai berkapasitas 55,5 Whr didukung pengisian cepat 65W USB-C PD. Namun, daya tahan baterai masih menjadi kelemahan, dengan waktu pakai untuk gaming AAA di pengaturan medium hanya sekitar 1,5–2 jam.
Sistem Operasi: Windows 11 vs SteamOS, Pilihan dan Tantangan
Lenovo menghadirkan dua varian OS, Windows 11 Home yang resmi dijual di Indonesia, dan SteamOS yang tersedia di pasar global. Windows 11 menawarkan fleksibilitas seperti akses ke Game Pass PC dan berbagai aplikasi, tapi kurang optimal untuk mode handheld karena UI yang tidak sepenuhnya ramah sentuhan dan performa keyboard virtual yang lambat.
SteamOS, berbasis Linux dan dirancang khusus untuk perangkat handheld, memberikan pengalaman yang lebih mulus dengan navigasi kontroler, kompatibilitas ribuan game Steam melalui Proton, serta dukungan plugin seperti Decky Loader. Pengujian menunjukkan SteamOS juga lebih efisien dalam penggunaan daya, memperpanjang daya tahan baterai hingga satu jam dibanding Windows 11.
Namun, SteamOS belum resmi tersedia di Indonesia, sehingga pengguna lokal harus menginstalnya secara manual atau membeli unit dari luar negeri.
Ulasan dan Perbandingan dengan Kompetitor
Berbagai media teknologi menilai Legion Go S memiliki kualitas build yang sangat baik, terutama dari sisi layar dan kontroler. Namun, pengalaman menggunakan Windows 11 dinilai kurang optimal dan performa prosesor Ryzen Z2 Go terkadang kurang stabil untuk game berat.
Di komunitas pengguna, layar 8 inci yang luas dan tajam mendapat pujian, tetapi suara kipas yang bising dan suhu perangkat selama pemakaian lama menjadi catatan negatif.
Alternatif utama di pasar Indonesia adalah Steam Deck OLED dengan layar OLED superior dan ekosistem SteamOS yang ramah pengguna, serta ASUS ROG Ally yang menawarkan performa tinggi untuk game AAA dengan layar 120Hz, meski boros baterai dan lebih berat.
Kesimpulan dan Prospek Lenovo Legion Go S
Lenovo Legion Go S menjadi langkah ambisius Lenovo dalam segmen handheld gaming dengan hardware solid dan opsi sistem operasi yang fleksibel. Meskipun masih menghadapi tantangan di efisiensi daya dan pengalaman perangkat lunak, perangkat ini menunjukkan potensi besar untuk berkembang.
Dengan dukungan software yang lebih matang dan distribusi SteamOS yang lebih luas, Legion Go S berpeluang menjadi pesaing serius di pasar handheld gaming di masa depan.
Kategori | Rincian |
---|---|
Tanggal Rilis | Februari 2025 (resmi Indonesia) |
Harga | Rp 8.999.000 (Windows 11, 512GB) |
Layar | 8″ WUXGA IPS LCD, 120Hz, 500 nits, 100% sRGB |
Prosesor | AMD Ryzen Z2 Go (Zen 3, 4C/8T, hingga 4,36 GHz) |
Grafis | AMD Radeon 800M (RDNA2, iGPU) |
RAM | 16GB LPDDR5X (onboard) |
Storage | 512GB PCIe Gen4 SSD + microSD UHS-II |
Baterai | 55,5 Whr, pengisian cepat 65W PD |
Berat | ± 730 gram |
Sistem Operasi | Windows 11 (resmi), SteamOS (global) |
Kelebihan | Layar lega 120Hz, kontroler ergonomis, opsi dual OS |
Kekurangan | Baterai boros, kipas bising, pengalaman Windows kurang optimal |
Alternatif | Steam Deck OLED, ROG Ally (Z1/Z1 Extreme) |